BSz5TUApTSM0BUdlTSC7BUGpTY==

Headline:

Potensi dan Sumber Daya Ekonomi di Asia Tenggara - IPS Kelas 6 SD

Potensi ekonomi negara-negara ASEAN berdasarkan sumber daya alam masing-masing. Brunei fokus pada minyak dan gas, Indonesia di sektor pertanian, dan
Sumber daya alam (SDA) masing-masing negara ASEAN memengaruhi potensi ekonomi mereka. Sebagai contoh, sumber daya alam Brunei Darussalam terkonsentrasi pada minyak dan gas, sedangkan potensi ekonomi Indonesia terkonsentrasi pada sektor pertanian.

Meskipun masing-masing negara ASEAN memiliki potensi ekonomi yang berbeda, mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan masing-masing negara untuk mewujudkan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.

Ilustrasi

Lihat penjelasan dan informasi tambahan berikut untuk mengetahui potensi ekonomi negara-negara ASEAN lainnya.

Potensi Ekonomi Negara Yang Tergabung Dalam ASEAN

Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh lima negara di Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, yang menandai pendirian ASEAN di Bangkok, Thailand, pada tanggal 8 Agustus 1967.

Saat ini, ASEAN beranggotakan sepuluh negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

Berikut penjelasan tentang potensi ekonomi negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN):

1. Brunei Darussalam

Menurut kemlu.go.id, 95% ekspor Brunei Darussalam terdiri dari komoditas minyak dan gas.

Brunei Darussalam mengekspor paling banyak ke Jepang, diikuti oleh Republik Rakyat Tiongkok atau Tiongkok, Thailand, dan Republik Korea. Brunei Darussalam juga memiliki banyak sumber daya alam, seperti pasir silika, hutan, dan sumber laut, serta potensi ekonomi yang besar.

2. Filipina 

Berdasarkan informasi dari nationsonline.org, sektor jasa dan industri elektronik modern menjadi pilar utama dalam perekonomian Filipina. Selain itu, negara ini juga memiliki potensi besar di bidang pertanian.
 
Dengan menyumbang 10% dari PDB Filipina, pariwisata juga memainkan peran penting dalam ekonomi Filipina.

3. Indonesia

Menurut aric.adb.org, barang-barang ekspor utama Indonesia mencakup batu bara, minyak kelapa sawit, dan nikel. Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dalam sektor darat dan perikanan.

Menurut kkp.go.id, ekspor udang Indonesia pada 2021 mencapai 2,23 miliar dolar, menempatkan 38,98 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia.

4. Kamboja

Berdasarkan informasi dari kemlu.go.id, produk pertanian utama Kamboja meliputi padi, karet, jagung, dan ubi kayu. Produk ekspor lainnya mencakup pakaian, sepatu, karet, beras, kedelai, tembakau, serta berbagai hasil pertanian.

5. Laos 

Menurut vietnam.mfa.gov.by, sekitar 50% dari PDB Laos berasal dari pertanian, diikuti oleh industri pada 40%, jasa pada 10%, dan pertanian pada 85% dari populasi.

90% lahan pertanian Laos ditanami padi. Jagung, ubi jalar, tebu, tembakau, kapas, teh, dan kacang tanah adalah makanan berikutnya.

Selain sektor pertanian, kegiatan ekstraksi minyak, tembaga, timah, emas, dan gipsum memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB. Sementara itu, sektor jasa utamanya berpusat pada perdagangan dan layanan katering.

6. Malaysia 

Menurut research.hktdc.com, Malaysia adalah negara berpenghasilan menengah ke atas yang telah berhasil mengubah ekonominya dari bergantung pada pertanian dan komoditas menjadi lebih beragam dengan industri manufaktur dan jasa yang kuat.

Pada 2022, negara ini telah berkembang menjadi pengekspor utama peralatan listrik, suku cadang, dan komponen, yang menyumbang 40% dari ekspor totalnya.

7. Myanmar 

Menurut www.eyeonasia.gov.sg, produk pertanian, hewani, laut, mineral, hasil hutan, produk manufaktur, dan barang lain adalah beberapa ekspor utama Myanmar.

8. Singapura

Heritage.org melaporkan bahwa teknologi dan jasa adalah potensi ekonomi utama Singapura. Singapura memiliki salah satu pelabuhan terbesar di dunia dan berperan sebagai produsen utama dalam industri elektronik dan bahan kimia.

9. Vietnam

Mengutip www.eyeonasia.gov.sg, pada tahun 2019, industri dan konstruksi menyumbang 34,49% dari ekonomi Vietnam, sedangkan jasa 41,64%. Pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang 13,96%, dan pajak atas produk (setelah subsidi) menyumbang 9,91%.

10. Thailand

Menurut www.eyeonasia.gov.sg, Thailand memiliki ekonomi campuran dengan fokus utama pada pariwisata, sumber daya alam, manufaktur, pertanian, dan jasa. 

Thailand juga mengekspor ternak, ikan air tawar dan perikanan laut, serta hasil bumi seperti beras, sayuran, dan buah-buahan. 

Produk industri meliputi agroindustri, tekstil, alat listrik, dan mobil. Selain itu, ekonomi juga dipengaruhi oleh sumber daya alam seperti gas alam, timah, batu kapur, gipsum, kaca, pasir, marmer, dan timah.


Table of contents

0Comments

banner
banner
banner
Form
Link copied successfully